“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Sabtu, 29 Januari 2011

bumi tambah kotor

global warming.. itulah dampak yang sekarang mulai terasa akibat ulah kita sendiri.. eh ulah saya,, hmm atau ulah anda?? yah silahkan mengaca pada insan pribadi.

usaha puaaling kecil yang sering kita lalaikan, yang sering kita sepelekan, yang sering kita tinggalkan yakni BUANG SAMPAH DI TEMPATNYA!!! satu kalimat yang mudah dicerna namun sulit di realisasikan. betul nggak?! bila hal ini terus diabaikan bisa-bisa bumi akan marah dan menuangkan seluruh isinya tanpa kita inginkan. dan sekali lagi, ini akibat ulah saya, anda, kita. tugas kita mulai detik ini adalah merealisasikan statment BUANG SAMPAH DI TEMPATNYA. tidak hanya sekali, dua kali, tiga kali, namun setiap hari. memang cukup berat dirasa, tapi inilah konsekuensinya agar bumi tidak mengamuk.

dalam islam pun jelas-jelas kebersihan sangat diperhatikan.. sebagaimana dalam perkataan Rosulullah SAW. anadzol fathu minal iman (kebersihan adalah sebagian dari iman), tidak cukup dengan itu, Innallaha jamilah wa yuhibbu jamilah (sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan). bagaimana pengen indah??! bila masih ada sampah tergolek di atas bumi ini.. renungkan kawan, bumi ini semakin tua, sesuatu yang tua seharusnya lebih lebih lebih dirawat dan diperhatikan. karena sudah berkurangnya fungsi dari keadaan semula. bukan malah dirusak atau dibiarkan..



apakah anda tidak malu? dengan anak ini? ia belum memiliki pemikiran yang sempurna namun sudah memiliki kesadaran bak orang dewasa yang memiliki pemikiran sempurna. sunggu malu saya menjadi anda. anda yang tidak perduli terhadap lingkungan, anda yang sering buang sampah sembarangan.fyuuh... semoga rasa malu itu timbul sekarang juga, semoga rasa malu itu membuat anda sadar akan pelestarian lingkungan, semoga........

Jumat, 14 Januari 2011

Kado Istimewa dari Kekasih Sejatiku

Tepat pada tanggal 9 Januari 1994 seorang wanita tegar, baik hati, bak bidadari, melahirkan 3 anak kembar. Subhanallah.. meskipun bayi kembarnya lahir prematur, bidadari tersebut mampu mempertahankan nyawa buah hatinya hingga sekarang. Padahal menurut cerita, bayi kembar itu keluar ke dunia membawa berat badan masing-masing 1 kg lebih sedikit. Kalau dipikir-pikir bagai 3 botol coca-cola yang baru keluar dari pabriknya. [Lebay]

Bayi ke-2 yang keluar dari rahim seorang bidadari itu adalah aku. Fatkhul Sani Rohana. [panggil hana aja yak. Haha.] Dialah makhluk berkemauan keras, nggak gampang ditipu, memiliki cita-cita yang lebih dari anda pikirkan [halah pokoknya yang bagus-bagus dah!].
---------------------
Di tengah-tengah rutinitas sekolahku, aku memilih menghafal qur’an. Sungguh menyenangkan, mengasyikkan, tapi otak sedikit kelelahan. Aku merasa senang dapat menghafal qur’an disekeliling orang-orang yang tidak menghafal qur’an. Maklum,, anak SMA lebih sibuk menghafal rumus-rumus pelajaran di banding rumus-rumus Allah. Bahkan tak jarang kulihat sebagian dari mereka meninggalkan kewajibannya sholat 5 waktu. Na’udzubillah min dzalik. Beruntung aku memiliki teman-teman yang semangat berjuang di jalan Islam. Saling mengingatkan bila ada kesalahan dan kekurangan. Indah bukan..

7 Januari 2011. Dua hari sebelum hari ultahku, banyak orang yang sms sekedar mengingatkan tentang hal ini. Tentang ulang tahunku ke-17 yang katanya sweet seventeen. Di samping itu aku faham, aku adalah makhuk kembar 3, dalam 1 hari ada 3 orang dengan wajah identik yang milad. Jelas mereka selalu ingat hari milad kami. Dan reason lain adalah, berharap mereka dapat jatahmakan gratis dengan 3 menu berbeda [timpukin pakek klepon yang minta traktir]. Namun kasihan, sungguh kasihan, benar-benar kasihan,, tidak sekalipun peristiwa makan-makan dengan 3 menu itu terjadi.

Malam, 8 Januari 2011.makin banyak orang-rang yang menyinggung hari miladku. Aku jawab sewajarnya saja. Bagiku, ulang tahun adalah hari yang biasa-biasa saja, mengalir seperti kemarin. Ulang tahun membuat umurku semakin berkurang, seluruh amalan akan tersimpan dan kematian datang secara tiba-tiba, entah kapan adanya.

Saat itu, saat tanggal 8, hari Sabtu, kulakukan rutinitas biasa. Rutinitas yang sama seperti hari Sabtu kemarin. Ba’da maghrib mengaji, muroja’ah hingga ‘isya. Ba’da ‘isya hafalan sebentar. Refreshing nonton tv sekitar setengah jam. Kemudian aku kembali ke kamar membaca novel sambil tidur-tiduran [gaya amat sih gue].


Tiba-tiba, aku berada di sebuah ma’had. Entah apa nama ma’had itu. Ma’had dimana tidak ada ingar bingar SMA, tidak ada kholwat antar lawan jenis, hanya ada akhwat, tidak ada rumus-rumus fisika kimia matematika dan hal-hal nyeleneh lainnya. Sungguh aku bersyukur, setelah sekian lama mendambakan pencarian ilmu Allah di penjara suci, kini tercapai jua. Semangatku menggebu-gebu, bak anak TK masuk sekolah pertama kali. Rangkaian kegiatan di ma’had kujalani dengan hati riang gembira. Terutama saat kegiatan menghafal qur’an bersama teman-teman baru.

Tak terasa, qur’an 30 jus telah kuhafal di luar kepala. Tangisan syukur tak henti-hentinya mengalir dari kelopak mataku yang indah ini [busyet dah lebay, timpuk Hana pakek cendol]. Setelah kembali ke rumah, kuamalkan segala ilmu yang kudapat dari ma’had misterius itu. Ya, kuanggap diri ini adalah pelayan umat, tak sepantasnya ilmu ini kupendam sendiri.

Suatu subuh, subuh yang gelap, sebercik cahaya, entah itu cahaya apa. Kupikir itu cahaya matahari. Tersorot di selatan jendela kamarku. Padahal matahari belum bangun dari tidurnya. Mengapa ada cahaya masuk? Jelas-jelas gorden jendelaku tertutup rapat. Dengan konsentrasi lebih tinggi, aku lihat sekali lagi cahaya aneh itu. MASYA ALLAH!! ALLAHU AKBAR!! SUBHANALLAH!! Cahaya berbentuk tulisan Allah kulihat terang mengukir indah di dindingku. Di bawah poster sholawat nariyyah yang kutempel beberapa bulan lalu. Muncul dalam benakku, keluar dalam pikiranku, berkata-kata hatiku.. ini adalah kuasa Allah yag diberikan untuk Hana. Seorang hafidzoh,penghafal qur’an, penjaga ayat-ayat langit. Seingatku, setelah kejadian itu aku berdo’a kepada Sang Pencipta Alam Semesta agar hafalanku tetap terjaga.

Masih tentang jendela, di sore sebelum adzan maghrib, di depan taman sebuah rumah, rumah asing dan aneh, rumah besar jaman Belanda, aku berdiri di sana. Menuruti keinginan hati, kulihat sepasang jendela yang terpasang di lantai dua. Aku sendiri bingung, kenapa kurang kerjaan banget ngeliatin jendela tua itu. Tiba-tiba, dengan lembut seorang muslimah berjilbab besar, bewarna gelap, membuka jendela di lantai dua rumahnya. Lagi-lagi MASYA ALLAH!! ALLAHU AKBAR!! SUBHANALLAH!! Sangat amat jelas aku menatap cahaya bertuliskan Allah. Hanya ada tulisan Allah yang bercahaya terang, melebihi terangnya cahaya berukirkan Allah di selatan jendela kamar yang kulihat beberapa waktu lalu. Cahaya berbentuk tulisan Allah yang memiliki gaya kaligrafi yang berbeda. Sangat mustahil ada cahaya tersirat disana. Sebab matahari sudah mulai kembali ke peraduannya, dan lagi pula lampu rumah muslimah itu tidak menyala satupun. Anehnya lagi, penghuni rumah itu tidak merasa melihat keajaiban yang jelas-jelas ada di dekatnya. Seolah-olah aku yang diijinkan Allah menyaksikan kebesaranNya yang maha indah ini. Maha menggetarkan hati umatNya. Tak cukup satu kali, Kau perlihatkan kebesaranMu untuk yang kedua kalinya. Yaa Rohman, yaa Rohim, yaa Malik, yaa Quddus, inikah kebesaran yang Engkau perlihatkan kepada hambaMu yang hina ini? Mungkin Engkau ingin aku menjaga ayat-ayatMu.


Dreet.. dreeet.. dret.. dreet.... HP bututku bergetar. 9 Januari 2011 tepat di hari miladku, hari yang biasa saja menurutku. Beberapa sms masuk, sebagian sms adalah ucapan happy birthday. Ku arahkan mata ke jam dinding warna putih berbingkai biru bening di atas rak bukuku. Pukul 03.00 pagi. Hah?! Ternyata aku tadi cuma mimpi. Mimpi yang begitu nyata. Mimpi yang bagiku amatlah indah. Mimpi paling indah seumur hidup. Kuanggap ini sebuah kado istimewa dari kekasih sejatiku. Allah. Walaupun dalam kenyataan aku belum hafal 30 jus, Allah meyakinkan bahwa aku bisa menghafal KalamNya. Bukan hanya sekedar meghafal,,, memelihara dan mengamalkan pula. Tentu saja dengan ikhtiyar dan do’a. Segera kuambil air wudhu, inilah waktunya aku berkholwat dengan kekasih sejatiku. Allah subhanahu wata’ala. Mengadu segala isi dalam dada. Dan hanya antara aku dengan Dia. Dengan Allah azza wajalla. Allah maha perkasa dan mulia.

satu pesan untukku..
FAIDZA AZZAMTA, FATAWAKKAL 'ALALLAH


NB: weww.. ini adalah tulisan terpanjang yang aku buat. Bermulai sesaat setelah nge-date dengan Allah [alias setelah qiyamul lail] dan berakhir pada qobliyah subuh, 9 Januari 2011. Tenang agan-agan, mimpi yang benar-benar nyata dari Tuhan juga tidak akan segan-segan masuk kedalam tidur anda. Tidur yang beriring dengan keinginan yang ihsan, yang Allah anggap excelent. Sebagaimana Allah menyampaikan pesan kepada para Nabi melalu mimpi pula.

Kamis, 06 Januari 2011

aneh


adek: mbak tau b.arabnya kemucing nggak? aku tau.
ka2k: apa coba?
adek: wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqot disulak.. nii bhs.arabnya sulaak
ka2k: eh?!?
adek: ngloyor pergi

Minggu, 02 Januari 2011

Maher Zain

Maher Zain (in Arabic ماهر زين) (born in Tripoli, Lebanon in 1981) is a Swedish singer and music producer of Lebanese origin. He sings mainly spiritual Muslim songs and nasheeds. His debut album Thank You Allah of 13 tracks and two bonus songs was released on 1 November 2009. He sings in a number of languages, but mainly in English and Arabic.

Maher Zain was born in 1981 in Lebanon. His father Mustapha Maher was a singer in his hometown Tripoli (in Lebanon). His family moved to Sweden when Maher was only eight, where he continued his schooling. Maher got his first keyboard when he was ten. He later entered university and got a Bachelors degree in Aeronautical Engineering. During his teenage years, he liked to spend late nights at school with his friends where they would sing, rap, compose and experiment with music.

And one of my favorite song from his albums is Insha Allah.

chek it out..

insha Allah

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way

Everytime you commit one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame

Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way

Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2
Insha Allah x3
Insya Allah we’ll find the way