“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Kamis, 11 Agustus 2011

ketika ku baca do'a robithoh...


sebentar, ku usap dulu air mataku..

ketika ku baca do'a robithoh...
terbayang wajah mujahid mujahidah dalam sepotong jalan dakwah
berangan detik ini bertemu disebuah perjuangan, tanpa menunggu detik detik berikutnya
apakah ini sebuah kerinduan yang datang dariNYA?
atau hanya keinginan duniawi? ah kurasa tidak

uh ternyata tangisan ini bertambah isak, aku jadi malu

ketika ku baca do'a robithoh...
tak kusangka bangunan dakwah kita sungguh kokoh kawan, melebihi kokohnya gunung. apa engkau merasakan sama apa yang aku rasakan?
semoga istiqomah selalu menjadi prioritasku dan prioritasmu

tunggu, beri aku waktu menata nafasku yang tersengal-sengal akibat tangisan ini

ketika ku baca do'a robithoh...
api semangat ini semakin membara
kurasakan kehadiranNYA yang begitu dekat, sangat dekat, lebih dekat dari urat nadiku.

wahai saudaraku, 
engkaulah ummat pilihan Allah, tidak kah kau manfa'atkan kesempatan besar ini?
ketika Allah tlah buka hatimu, maka jagalah dan jangan kau biarkan setan menguasainya
ketika Allah tlah satukan hati kita, maka pereratlah dan jangan kau biarkan ia terpecah

letih yang kita rasakan, harokah yang kita amalkan, ikhlas yang kita tanamkan, semoga menjadi indahnya pahala hingga Allah pertemukan kita dalam keadaan ihsan...

di sepotong jalan dakwah ini ku berdo'a...
Yaa Robbi bimbinglah kami...