“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Selasa, 03 Juli 2012

Sobat Kau Hebat


Sahabat, baru kemarin ku melihat canda tawamu
Hapuskan semua rasa yang tak terungkap dari hatimu

Ketika kau pergi, dan takkan kembali
Luluh lantahkan hati ini
Ketika kau pergi, dan tak mungkin kembali
Namun kau masih tersimpan di lubuk hati

Oh sobat, kau hebat
Hilang segala prasangka, jejak ladang tersisa
Sobat, kau hebat
Walau raga tlah tiada tak kau tinggalkan hampa

Sahabat, satu kata pernah terucap tulus darimu
Ikhlaskan, semua salah yang pernah ku buat pada dirimu

Ketika kau pergi dan takkan kembali
Luluh lantahkan hati ini
Ketika kau pergi dan tak mungkin kembali
Namun kau masih tersimpan di lubuk hati

Oh sobat, kau hebat
Hilang segala prasangka, jejak ladang tersisa
Sobat, kau hebat
Walau raga tlah tiada tak kau tinggalkan hampa

Darimu ku belajar sesuatu
Untuk bertemu dan berpisah karena Allah...

Ketika kau pergi dan takkan kembali
Luluh lantahkan hati ini
Ketika kau pergi dan tak mungkin kembali
Namun kau masih tersimpan di lubuk hati

Oh sobat, kau hebat
Hilang segala prasangka, jejak ladang tersisa
Sobat, kau hebat 
Walau raga tlah tiada tak kau tinggalkan hampa

-fatih acapella-