“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Sabtu, 24 Agustus 2013

Ni'mat dan Syukur


Pare, Kediri
12 Romadhon 1434 H

Siapa sangka sesosok sahabat yang di depan orang ia begitu ceria, begitu murah senyum, energik, ternyata ia juga begitu pintar memendam segala masalah dan cobaan. Bahkan mungkin orang-orang terdekatnya pun tak tahu seberapa sakit yang ia tahan sendiri, ya sendiri tanpa tempat pengaduan kecuali Tuhan.

Usai paksaan yang menghujam, akhirnya saya mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Ya Allah, andai hamba memiliki kekuatan untuk menolongnya :'(

Ini pelajaran untuk semua. Semua yang merasa hidupnya karena Tuhan. Semua yang mengaku islam sebagai pedoman. Ini adalah sebuah pelajaran di mana syukur wajib tergenggam oleh setiap kepalan tangan kehidupan.

Mulai sekarang saya ikrarkan dengan tegas! Dengan tegas!! Anda yang sedang melakukan aktifitas kerja, kuliah, sekolah, atau sekedar istirahat di rumah, lakukan semuanya dengan syukur. Bagaimana? cukup sederhana, lakukan semua itu dengan positive thingking, jangan merasa terbebani dan yang paling utama, jangan sekali-kali anda meninggalkan kewajiban anda (masuk kerja, kuliah, dst) tanpa udzur yang kuat! Karena apa? Jika anda mau membuka mata dan HATI, sungguh di sekeliling kita banyak mereka yang tidak bisa menikmati pekerjaannya senikmat yang kita dapatkan. Banyak mereka yang kuliah namun tidak bisa menikmati kuliahnya karena harus berfikir keras dengan apalagi ia akan membayar spp semester ini, bukan hanya spp, bahkan untuk makan saja mereka tak sanggup memenuhi.

Cukup mudah jika anda ingin saya benci. Benci sebenci bencinya!!! Yang ingin tahu, silahkan baca setiap kalimat saya baik-baik!

1. Kuliah dan bekerjalah semau anda. Berfikirlah bahwa semua mudah dibeli. Anda tidak usah berfikir bagaimana orang tua mencari nafkah untuk sekolah atau kuliah anda. Dengan demikian anda tidak akan mendapatkan kekhusyu'an pada setiap hal yang anda kerjakan.
2. Makanlah sekenyang-kenyangnya. Sisakan bulir-bulir nasi berantakan di piring makanan anda. Tak lupa usai makan katakan "udah ah, gue udah kenyang", sembari melempar piring beserta sisa-sisa makanan.
3. Biarkan kepingan uang anda menggunung di tabungan. Jangan berikan uang tersebut kepada orang-orang yang ditaqdirkan Allah ekonominya jauh di bawah kita. Berfikirlah itu hanya akan mengurangi nominal tabungan anda.

Sekali lagi, saya paling tidak suka dengan orang yang hidupnya semaunya sendiri, tidak ada sebaris syukur tergores di hati. Bahkan saya juga benci terhadap diri saya sendiri jika sampai hal itu terjadi.

Hentakan Rindu



Rindu tak lagi terbelenggu
Dalam hitungan waktu aku menunggu
Berpisah raga dengan saudara seimanku
Ikatan saudara yang terasa baru kemarin sore terjalin haru
Namun sekarang akan menjadi bisu
Saudara, maafkan atas segala salah dan khilafku
Ini adalah kemantaban hatiku
Atas istikhoroh syahdu
Meski nanti kita tak lagi bertemu dalam majlis ilmu, kuharap ukhuwah ini tetap menyatu

Allah, kuyakin ini atas kehendakMu
Dalam syari'atMu jadikan kami hamba yang selalu berpadu

with tears,
Caruban, 3 Syawal 1434 H, 00.08 WIB

Selasa, 20 Agustus 2013

I'm Tired

Aku lelah...
Tuhan aku lelah dengan semua ini...
Dengan semua hujan batu yang tak ujung henti...
Rasa hati ingin memaki-maki seonggok diri...
Bila Kau letakkan aku diantara luasnya padang hati, aku ingin seperti Maryam, berlari kesana kemari, mencari petunjuk hati...

Tuhan, aku sungguh lelah...
Andai aku bercerita pada mereka sebagaimana aku bercerita padaMu, maka mereka pasti akan mengerti...
Namun apalah daya hamba yang dho'if ini, tak berharta, tak secerdas Imam Ghozali...

Tuhan, aku benar-benar lelah...
Segalanya semakin jauh dari mimpi...
Setelah hujan batu yang Kau beri, sungguh aku ingin segera melihat indahnya pelangi...

Magetan, 19 Agustus 2013, 03.20 WIB