“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Senin, 07 Oktober 2013

Kado Indah dari-NYA

Minggu, 22 September 2013

Siang itu usai melepas penat, aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Asrama terasa sepi, serasa hanya ada aku dan angin. Sesampainya di kamar, aku terkejut, ada sesuatu aneh di atas laptop yang kutinggal terbuka. Seketika senyum terukir lebar dari bibirku. Sebuah tempat makan berwarna oranye dengan pita hijau dan sepucuk surat cinta. Ini pasti dari-NYA. Melalui tangan seorang sholihah (dia biasa kupanggil Mbak Icha), Allah memberiku ni'mat indah. Inilah kado indah dari-NYA. Alhamdulillaah...


Dark




Ibu, aku rindu...
Sekarang juga aku ingin melihat wajahmu...
Ibu, aku menangis...
Sekarang juga aku ingin pertama kalinya kau dengar dan hapus kesah dan air mataku...
Sekarang ibu! Sekarang!!
Anakmu ini sungguh tak berguna, ibu...

Ibu, kudengar di tanah para nabi yang sekarang kau pijaki adalah tanah suci penuh barokah dari Tuhan...
Tolong tanyakan pada Tuhan seberapa besarkah dosaku terkumpul sekarang?
Masih pantaskah aku mendapat ampunan-NYA?
Masihkah pantaskah aku mendapat jannah-NYA?
Ibu, aku takut... Aku lelah...
Jawab ibu! Tidakkah engkau mendengar tangisku semakin isak?

Ya Robb, jika malam ini Engkau ijinkan kau terlelap, pertemukan aku dengan ibu meski dalam bunga mimpi...

With tears,
Sunday, 6 Oct 2013, 11.55 pm