Bayi ke-2 yang keluar dari rahim seorang bidadari itu adalah aku. Fatkhul Sani Rohana. [panggil hana aja yak. Haha.] Dialah makhluk berkemauan keras, nggak gampang ditipu, memiliki cita-cita yang lebih dari anda pikirkan [halah pokoknya yang bagus-bagus dah!].
---------------------
Di tengah-tengah rutinitas sekolahku, aku memilih menghafal qur’an. Sungguh menyenangkan, mengasyikkan, tapi otak sedikit kelelahan. Aku merasa senang dapat menghafal qur’an disekeliling orang-orang yang tidak menghafal qur’an. Maklum,, anak SMA lebih sibuk menghafal rumus-rumus pelajaran di banding rumus-rumus Allah. Bahkan tak jarang kulihat sebagian dari mereka meninggalkan kewajibannya sholat 5 waktu. Na’udzubillah min dzalik. Beruntung aku memiliki teman-teman yang semangat berjuang di jalan Islam. Saling mengingatkan bila ada kesalahan dan kekurangan. Indah bukan..7 Januari 2011. Dua hari sebelum hari ultahku, banyak orang yang sms sekedar mengingatkan tentang hal ini. Tentang ulang tahunku ke-17 yang katanya sweet seventeen. Di samping itu aku faham, aku adalah makhuk kembar 3, dalam 1 hari ada 3 orang dengan wajah identik yang milad. Jelas mereka selalu ingat hari milad kami. Dan reason lain adalah, berharap mereka dapat jatahmakan gratis dengan 3 menu berbeda [timpukin pakek klepon yang minta traktir]. Namun kasihan, sungguh kasihan, benar-benar kasihan,, tidak sekalipun peristiwa makan-makan dengan 3 menu itu terjadi.
Malam, 8 Januari 2011.makin banyak orang-rang yang menyinggung hari miladku. Aku jawab sewajarnya saja. Bagiku, ulang tahun adalah hari yang biasa-biasa saja, mengalir seperti kemarin. Ulang tahun membuat umurku semakin berkurang, seluruh amalan akan tersimpan dan kematian datang secara tiba-tiba, entah kapan adanya.
Saat itu, saat tanggal 8, hari Sabtu, kulakukan rutinitas biasa. Rutinitas yang sama seperti hari Sabtu kemarin. Ba’da maghrib mengaji, muroja’ah hingga ‘isya. Ba’da ‘isya hafalan sebentar. Refreshing nonton tv sekitar setengah jam. Kemudian aku kembali ke kamar membaca novel sambil tidur-tiduran [gaya amat sih gue].
Tiba-tiba, aku berada di sebuah ma’had. Entah apa nama ma’had itu. Ma’had dimana tidak ada ingar bingar SMA, tidak ada kholwat antar lawan jenis, hanya ada akhwat, tidak ada rumus-rumus fisika kimia matematika dan hal-hal nyeleneh lainnya. Sungguh aku bersyukur, setelah sekian lama mendambakan pencarian ilmu Allah di penjara suci, kini tercapai jua. Semangatku menggebu-gebu, bak anak TK masuk sekolah pertama kali. Rangkaian kegiatan di ma’had kujalani dengan hati riang gembira. Terutama saat kegiatan menghafal qur’an bersama teman-teman baru.
Tak terasa, qur’an 30 jus telah kuhafal di luar kepala. Tangisan syukur tak henti-hentinya mengalir dari kelopak mataku yang indah ini [busyet dah lebay, timpuk Hana pakek cendol]. Setelah kembali ke rumah, kuamalkan segala ilmu yang kudapat dari ma’had misterius itu. Ya, kuanggap diri ini adalah pelayan umat, tak sepantasnya ilmu ini kupendam sendiri.
Suatu subuh, subuh yang gelap, sebercik cahaya, entah itu cahaya apa. Kupikir itu cahaya matahari. Tersorot di selatan jendela kamarku. Padahal matahari belum bangun dari tidurnya. Mengapa ada cahaya masuk? Jelas-jelas gorden jendelaku tertutup rapat. Dengan konsentrasi lebih tinggi, aku lihat sekali lagi cahaya aneh itu. MASYA ALLAH!! ALLAHU AKBAR!! SUBHANALLAH!! Cahaya berbentuk tulisan Allah kulihat terang mengukir indah di dindingku. Di bawah poster sholawat nariyyah yang kutempel beberapa bulan lalu. Muncul dalam benakku, keluar dalam pikiranku, berkata-kata hatiku.. ini adalah kuasa Allah yag diberikan untuk Hana. Seorang hafidzoh,penghafal qur’an, penjaga ayat-ayat langit. Seingatku, setelah kejadian itu aku berdo’a kepada Sang Pencipta Alam Semesta agar hafalanku tetap terjaga.
Masih tentang jendela, di sore sebelum adzan maghrib, di depan taman sebuah rumah, rumah asing dan aneh, rumah besar jaman Belanda, aku berdiri di sana. Menuruti keinginan hati, kulihat sepasang jendela yang terpasang di lantai dua. Aku sendiri bingung, kenapa kurang kerjaan banget ngeliatin jendela tua itu. Tiba-tiba, dengan lembut seorang muslimah berjilbab besar, bewarna gelap, membuka jendela di lantai dua rumahnya. Lagi-lagi MASYA ALLAH!! ALLAHU AKBAR!! SUBHANALLAH!! Sangat amat jelas aku menatap cahaya bertuliskan Allah. Hanya ada tulisan Allah yang bercahaya terang, melebihi terangnya cahaya berukirkan Allah di selatan jendela kamar yang kulihat beberapa waktu lalu. Cahaya berbentuk tulisan Allah yang memiliki gaya kaligrafi yang berbeda. Sangat mustahil ada cahaya tersirat disana. Sebab matahari sudah mulai kembali ke peraduannya, dan lagi pula lampu rumah muslimah itu tidak menyala satupun. Anehnya lagi, penghuni rumah itu tidak merasa melihat keajaiban yang jelas-jelas ada di dekatnya. Seolah-olah aku yang diijinkan Allah menyaksikan kebesaranNya yang maha indah ini. Maha menggetarkan hati umatNya. Tak cukup satu kali, Kau perlihatkan kebesaranMu untuk yang kedua kalinya. Yaa Rohman, yaa Rohim, yaa Malik, yaa Quddus, inikah kebesaran yang Engkau perlihatkan kepada hambaMu yang hina ini? Mungkin Engkau ingin aku menjaga ayat-ayatMu.
Dreet.. dreeet.. dret.. dreet.... HP bututku bergetar. 9 Januari 2011 tepat di hari miladku, hari yang biasa saja menurutku. Beberapa sms masuk, sebagian sms adalah ucapan happy birthday. Ku arahkan mata ke jam dinding warna putih berbingkai biru bening di atas rak bukuku. Pukul 03.00 pagi. Hah?! Ternyata aku tadi cuma mimpi. Mimpi yang begitu nyata. Mimpi yang bagiku amatlah indah. Mimpi paling indah seumur hidup. Kuanggap ini sebuah kado istimewa dari kekasih sejatiku. Allah. Walaupun dalam kenyataan aku belum hafal 30 jus, Allah meyakinkan bahwa aku bisa menghafal KalamNya. Bukan hanya sekedar meghafal,,, memelihara dan mengamalkan pula. Tentu saja dengan ikhtiyar dan do’a. Segera kuambil air wudhu, inilah waktunya aku berkholwat dengan kekasih sejatiku. Allah subhanahu wata’ala. Mengadu segala isi dalam dada. Dan hanya antara aku dengan Dia. Dengan Allah azza wajalla. Allah maha perkasa dan mulia.
satu pesan untukku..
FAIDZA AZZAMTA, FATAWAKKAL 'ALALLAH
NB: weww.. ini adalah tulisan terpanjang yang aku buat. Bermulai sesaat setelah nge-date dengan Allah [alias setelah qiyamul lail] dan berakhir pada qobliyah subuh, 9 Januari 2011. Tenang agan-agan, mimpi yang benar-benar nyata dari Tuhan juga tidak akan segan-segan masuk kedalam tidur anda. Tidur yang beriring dengan keinginan yang ihsan, yang Allah anggap excelent. Sebagaimana Allah menyampaikan pesan kepada para Nabi melalu mimpi pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar