Bismillah..
segala puji bagi Rabbku
Mematikan segala aliran listrik kota hingga dunia menjadi redup
Inilah waktu yang kuinginkan
Segala keadaan ini mendukung hatiku tuk lebih dekat denganNYA, lebih dekat dari yang biasanya
Tidak! Di luar dugaan aku mulai terisak
Salah satu kehidupan yang membuat baterai imanku penuh kembali yang semula sempat melemah
Untunglah hanya rembulan dan bintang yang tertawa melihat jatuhnya air mataku
Namun sejenak tersadar, angin kencang ikut menertawaiku
Rabu malam menjadi saksi...
Butiran tangis perlahan menetes di atas sandaranku
Cerita indah mengalir deras di sungai hati
Aku bersyukur atas ukhuwah ini
Bukan sekedar hubungan persaudaraan,
Segala amal kita ikhtiyarkan bersama demi menggapai langit ridhoNYA
Ingatkah ketika kepingan istiqomah mulai tercecer?
Kita mencari, menysun, dan mengumpulkan menjadi bangunan ukhuwah yang kokoh mengalahkan gunung perisai
Tak heran malaikat iri dengan ukhuwah yang kita miliki
Entah kapan nyawaku kan terlepas dari raga
Namun hanya ini yang kumiliki untuk dakwah
sebuah ukhuwah sapu lidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar