“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî
Senin, 16 Desember 2013
Pahlawan Kaya
Minggu
pagi kmaren saat saya mengantar saudara kembar saya ke BSR Ugm,
ditengah jalan tepatnya di lampu merah perempatan Sagan, ada sepasang
suami istri yang tua renta sedang menyebrang dari arah selatan menuju
utara. Keadaan jalan yg ramai membuat sepasang tua renta tsb merasa
kabingungan dan kesusahan utk menyebrang. Langkah mereka tertatih
ragu-ragu. Posisi kakek nenek tersebut berada di tengah-tengah jalan,
jelas saja utk balik ke tempat semula mereka tidak bisa, untuk
melanjutkan perjalanan pun mereka sangsi. Tiba2 dr arah kerumunan
kendaran yg sedang menunggu hijaunya lampu lalin terlihat seorang laki2
berpostur tubuh tinggi lari meraih tangan salah seorang nenek yang
menyebrang tadi. Laki2 tsb buru2 menuntun membantu menyebrangkan. Ikatan
Rohim tiba2 kuat merentang, laki2 tadi menggandeng erat sang nenek dan
sang nenek mencoba menahan tangannya agar tidak terlepas dr genggaman
sang suami alias sang kakek. Tibanya di trotoar (tempat yang dituju
kakek dan nenek), laki2 tsb lari sekencang2nya menuju lampu lalin tempat
aku dan kendaraan2 lainnya menunggu lampu merah berganti hijau. Saya yg
dari tadi melihat kejadian itu merasa bingung, "mngapa laki2 bercelana
jeans bermerk itu kmbali menuju lampu lalin? bukankah ia juga ingin
menyebrang bersama sepasang tua renta tadi?". Kedua bola mataku tak
hentinya mengintai setiap gerak langkah laki2 itu. Ternyata oh ternyata,
laki2 yang menolong Kakek Nenek tadi buru2 menuju ke arah mobil
mewahnya dan masuk.
Subhanallaah! Jadi selama bbrp detik lalu,
sang laki2 rela meninggalkan mobil mewahnya, tak perduli jika nanti
tiba2 lampu hijau telah menyala sehingga mobilnya pasti akan diprotes
oleh pengendara lainnya karena si mobil tidak jalan akibat ditinggal
sopir sekaligus pemiliknya itu.
Untunglah 2 atau 3 detik sbelum
lampu lalin berganti hijau, sang laki2 tlah berhasil masuk ke dalam
mobil dan secepat mungkin menstarter mobil pribadinya.
Ini adalah
sebuah fakta langka yg patut dicontoh seluruh masyarakat negeri bumi
(termasuk saya) bahwa segala tahta, jabatan dan kekayaan tidak
seharusnya menjadikan diri kita merasa enggan untuk membantu sesama
makhluk Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar