“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Kamis, 01 November 2018

Man Jadda waJada! Menggapai 4 Tangga Mimpi bersama Cheria Holiday

Berikut adalah cerita perjalanan hidup penuh hikmah, penggungah semangat. Dibungkus dengan cinta, letih dan air mata, awas bikin terhipnotis jadi 1000% makin kuat !!!

***

Yogyakarta, 31 Oktober 2018


Lima tahun yang lalu, selepas pulang sekolah, siang yang begitu panas dan melelahkan membuat segerombol siswa SMA memutuskan berkumpul di rumah salah satu teman sejawatnya. “Hanaa, kita ke rumahmu aja yuuk! Nonton KCB (Ketika Cinta Bertasbih),” ujar Novi kepada Saya. Kami bertujuh adalah teman dekat sesama anggota organisasi Rohis (Kerohanian Islam). Di tengah maraknya siswa SMA yang berpacaran, kami lebih memilih berkumpul bersama dalam majlis ta’lim atau latihan nasyid bersama atau sekedar meat and great. Pas sekali saat itu sedang booming film Islami plus bikin baper akut dari novel best seller gubahan Habiburrahman El-Sirazy.
 
taken from Hipwee.com
Perjalanan hati dimulai, menit ke sekian saya sudah mulai tenggelam dalam film KCB. Sosok Azam yang berjuang keras membiayai ngaji dan kuliahnya dengan berjualan tempe, ada pula teman satu kontrakannya bernama Hafiz yang bersusah payah menghafal Al-Qur’an di tengah kegalauannya menahan perasaan cintanya kepada salah seorang mahasiswi sesama asal Indonesia, kemudian ada pula Ana Althofun Nisa, seorang gadis muslimah yang terkenal cerdas putri seorang Kyai  yang amat bijaksana ketika dihadapkan pilihan menikah atau melanjutkan studi dan masih banyak lagi uswah manis dari film ini. Setting Negeri Kinanah dengan suasana belajar yang amat kental serta begitu  syahdunya para pencari ilmu dari tanah rantau telah menumbuhkan tekad saya untuk kuliah di Al-Azhar, Mesir. Bagaimana bisa? Saya bukan lulusan sekolah berbasis agama, pengetahuan Bahasa Arab saya sangat minim. Satu quote yang membuat saya terus semangat, barangsiapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil ! Man  Jadda wa Jada !

taken from Reddit.com

Hari demi hari, mimpi menginjakkan kaki ke negara bersejarah itu semakin kuat, tak jarang hingga menghadirkan rasa dan air mata. Hana remaja mulai sering membaca blog-blog mahasiswa yang kuliah di Mesir atau sekedar ulasan traveler yang melakukan wisata religi kesana. Bahkan saya menemukan website biro travel halal secara tidak sengaja dan sampai sekarang selalu menjadi tempat rujukan, Cheria Holiday.  Teman-teman Facebook pun bertambah puluhan dari pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di Timur Tengah. Dari situ saya bukan hanya menemukan informasi tentang Negara Mesir, dua Negara yang menjadi magnet penyubur iman yang mulai mengering karena angin milenial ini adalah Jordan dan Palestina. Jordan dengan kemegahan sejarah perpaduan era Perang Salib, Dinasti Ayyubiyah, Mamluk sampai Kesultanan Utsmaniyah telah meninggalkan warisan dan corak budaya yang sungguh mengagumkan. Apalagi Palestina, umat Islam mana yang tidak mengetahui negara yang tengah menjadi perebutan wilayah sejak ratusan tahun lalu. Ketika melihat tempat-tempat bersejarah destinasi Cheria Holiday saya hanya bisa nangis bombai dan melangitkan sholawat berkali-kali. “Ya Robb izinkan saya berziaroh ke sanaaa.”

Sebuah sastra menyebutkan, من أحب أكثر من ذكره “Barangsiapa yang mencintai, pasti akan banyak menyebut-nyebut/mengingat,” pun yang terjadi pada diri saya, cinta mati dengan Negeri Para Rosul meskipun berkali-kali melihat gambar, cerita, video, dan segala macam tentangnya, bertambah pula kecintaan saya, bertambah pula keinginan saya untuk berkunjung ke sana. Sebagaimana pula wejangan dari Bu Nyai Ida Fatimah Zainal salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta bahwa,
"santri atau thulab (penuntut ilmu) itu tidak cukup hanya belajar di satu tempat, di pondoook saja atau di sekolaaah saja, butuh pergi keluar memakai kendaraan lalu belajar dari orang lain, belajar dari tempat lain."
Selepas sholat tahajjud saya pun membuka komputer pentium-4 di ruang keluarga, fasilitas internet yang tersambung lewat kabel telpon kala itu sangat memudahkan saya mencari informasi berbagai hal via dunia maya. Langsung pada pencarian utama paket ziyaroh tiga negara Mesir, Jordan dan Palestina oleh Cheria Holiday untuk tahun 2018. Saya tidak tahu kedepan akan seperti apa, maka ikhtiyar paling rasional adalah menabung dengan harapan 2018 dapat bertandang ke sana.

Pagi itu serasa melanglang buana di Tanah Penuh Energi. Mesir, Jordan dan Palestina suatu hentakan Alloh akan Kuasa NYA, kemegahan Ciptaan tertuang melalui wasilah makhluk-makhluk pilihan. Inilah Alloh 'Azza Wa Jalla dengan segala KeMAHAan NYA.


Sphinx taken from getyourguide.es
Egyptian museum taken from ibgnews.com
Masjid Al-Azhar taken from telenews.pk
Khan Al-Khalili Market taken from tripadvisor.nl
Nile Cruise taken from Roaming Around the World
Gunung Sinai dan Biara ST Chaterine taken from Nile Cruise
Laut Merah taken from tripadvisor.co.uk
Baitul Maqdis taken from mediaadil.com

Tempat Ashabul Kahfi taken from radiohatna.blogspot.com
Istana di Petra taken from Marriot Traveler

Tangga Pertama Man Jadda wa Jada

Di tengah kesibukan mempersiapkan ujian masuk universitas, saya masih aktif berjualan online keripik singkong. Tak disangka salah seorang mahasiswa Al-Azhar membeli produk saya. “Alhamdulillaah, alhamdulillaah, nggak papa deh yang ke Mesir duluan keripik jualan dulu, besok suatu hari Insya Alloh saya!” geram bercampur syukur jadi satu.
 
koleksi pribadi


Tangga Kedua Man Jadda wa Jada
  
Satu tahun perjalanan menuju mimpi pergi ke negeri jejak para anbiya’ akhirnya saya menemukan informasi beasiswa ke Universitas Al-Azhar dari UIN (Universitas Islam negeri) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Bismillah, saya masuk ke UIN Jogja meskipun tak sedikit tanggapan miring. Pasalnya sebagian besar teman-teman sekolah bahkan teman dekat saya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri populer, misalnya Novi di UNY, Rahma dan Denta di UGM, Retno di UNS dan Lilis di UNM. Sedangkan saya satu-satunya yang mendaftar di UIN Jogja, bahkan ketika meminta restu guru-guru, mereka baru mendengar UIN Jogja. Kesedihan masih berlanjut, satu bulan perkuliahan saya baru mengetahui ternyata beasiswa Timur Tengah itu khusus Jurusan Ushuluddin dan Sastra Arab sedangkan saya berada di jurusan Manajemen Keuangan Syariah. Lemas seketika diri ini.

Taken from daulat.co
 

Saya menjadi tak bergairah, cita-cita yang dulu terasa kuat dan dekat sekarang seperti semakin menjauh. Pagi itu dengan tampang kusam, semangat terasa padam, diri ini memasuki kuliah Pemasaran Syariah yang diampu oleh Ibu Widyarini di ruang 406. Usai menapaki empat lantai sampailah di ruang kelas. Ibu Wid (begitu biasanya kami memanggil) mulai menerangkan materi terkait beberapa aspek penting dalam pemasaran syari’ah. Berpagi-pagi letih menuju kelas dan kantuk yang tak tertahankan membuat saya semakin bad mood. “Ya Alloh, kenapa jadi kayak gini sih, semua makin berantakaaan,” lirih saya dalam hati. 



Usai menjelaskan, Ibu Wid memberi kami tugas untuk menganalisis usaha di Indonesia yang berbasis syari’ah. Analisis tersebut mengambil teori dari buku karya Beliau sendiri berjudul Pemasaran Syari’ah – Aplikasi Manajemen Pemasaran dengan Pendekatan Syari’ah.

 
Dokumentasi Pribadi

Langsung terlintas dibenak saya, “Aha! Menganalisis Cheria Holiday aaaah!” Berikut beberapa aspek penting dalam Pemasaran Syariah,

1.  KEJUJURAN
Kunci pokok dari Pemasaran Syari’ah adalah kejujuran dalam usaha untuk mendapatkan dan memelihara pelanggan (Widyarini, 2015: 7). Jelas aspek ini tertuang dalam visi dan misi Cheria Holiday. 

taken from Bangfirman.com


2.  PENENTUAN HARGA
Dalam bukunya Ibu Widyarini (2015: 18) menyampaikan bahwa penentuan harga jual produk dalam konsep Islam, harga ditentutakan oleh mekanisme pasar, yaitu tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, serta berlangsung secara sukarela (‘an tarodhiin). Dalam praktik fiqih muamalah, harga mengambil posisi tengah, tidak berlebihan, tidak pula terlalu rendah. Setelah dilakukan analisis bahwa $1640 dolar yang setara dengan Rp 24.878.000,00 itu tentu sangat terjangkau apalagi digunakan untuk tour Tiga Negara yakni Mesir, Jordan dan Palestina. Kita lihat di pasaran, bahwa harga paket Umroh paling tidak sekali perjalanan adalah tiga puluh juta rupiah. Maka jelas Cheria Travel telah menentukan harga sesuai dengan syari'at Islam ditambah bukti dengan banyaknya masyarakat yang sudah melakukan wisata religi ke Timur Tengah ini. secara otomatis pelanggan telah ridlo dengan kesepakatan tersebut dan tidak merasa terbebani dengan nominal harga.

cheria-travel.com
  
3.  PRODUK (JASA)
Produk atau jasa yang bisa dijual atau diperdagangkan, dalam pengertian syari’ah adalah produk atau jasa yang halal (Widyarini, 2015: 49). Aspek ini sangat senada dengan produk jasa yang ditawar Cheria Halal Holiday yakni berlibur dengan konsep halal sekalipun destinasi luar negeri yang bukan merupakan negara Islam.

taken from bangfirman.com


4.  KOMUNIKASI PEMASARAN JASA
Salah satu cara melakukan promosi penjualan adalah melalui pemasaran mulut ke mulut (Word of Mouth). WOM akan dilakukan oleh pihak pembeli jasa, bukan oleh penjual jasa. Supaya WOM positif dan membuat pembelinya menjadi loyal, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan terhadap pembeli. Testimoni pembeli merupakan iklan yang sangat efektif bagi perusahaan (Widyarini, 2015: 101). Saat ini telah banyak muncul testimoni Cheria Holiday mulai dari kalangan masyarakat, tokoh Agama Islam hingga para artis. Selain itu, media penyampaian testimoni sangat mengikuti trend sosial media yaitu instagram, youtube, facebook bahkan via website terkemuka. Berikut contoh testimoni artis ternama Pevita Pearce dan Aa' Gym.

taken from fanpage Cheria Holiday

taken from fanpage Cheria Holiday

 5.  KUALITAS JASA
Menurut Fandi dan Chandra (2005) dalam buku Pemasaran Syari’ah karya Ibu Widyarini (2015: 106), kualitas jasa adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang mampu diberikan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan, yang mampu memotivasi untuk terjadinya pembelian ulang. Contoh nyata salah satunya adalah artis muda papan atas Pevita Pearce yang DUA KALI mempercayakan perjalanan indahnya bersama Cheria Holiday Travel.

SATU - TURKI
taken from fanpage Cheria Holiday


DUA-UMROH
taken from fanpage Cheria Holiday
Hari itu untuk pertama kalinya semangat saya lahir kembali. Bagai mawar lelayu yang tiba-tiba mekar tegas selepas disirami. Pertemuan selanjutnya di mata kuliah Pemasaran Syari’ah ternyata Bu Wid memberikan penghargaan kepada mahasiswa dengan nilai tugas analisis terbaik. “Mahasiswa terbaik mata kuliah saya adalah Fatkhul Sani Rohana!”
Seketika tubuh ini kaku, berkedip pun tak mampu, saya benar-benar tidak percaya bisa mengalahkan puluhan teman bahkan beberapa mahasiswa tingkat atas yang sedang mengulang mata kuliah Pemasaran Syari’ah. Ditambah lagi kuliah saja saya tidak bergairah, tetapi Qodarulloh saya mendapat JUARA SATU!


“Ini hadiah kecil dari saya, semoga bermanfaat ya, saya beli di Mekkah ketika umroh kemarin,” terang dosen yang memiliki perawakan tinggi itu. Bahagia tak terhingga serta haru pilu menghiasi kalbu, tak disangka ulasan saya mengenai Cheria Holiday menjadi wasilah penyemangat baru. Energi positif saya terasa lahir kembali. Penghargaan ini merupakan hutang saya agar kuliah lebih semangat. 

Tangga Ketiga Man Jadda wa Jada

Semester ke empat pun saya membuktikan semangat perbaikan dengan mendapatkan Beasiswa Djarum. Ingat sekali ketika tahap wawancara saya ditanya oleh salah satu interviewer, seorang laki-laki berpakaian rapi mengenakan kemeja biru muda dan terlihat sangat berwibawa,

“kalau Mbak Hana mendapat Beasiswa Djarum, uangnya digunakan untuk apa?”

“Karena sudah tiga tahun saya memiliki mimpi besar pergi ke Timur Tengah, maka jika saya mendapat beasiswa, sebagian besar dana beasiswa tersebut saya tabung dan diinvestasikan untuk mendaftar ziyaroh ke Mesir, Jordan dan Palestina dengan jasa halal travel dari Cheria Holiday,” papar saya dengan penuh keyakinan.

“Kenapa kok ke negara bernuansa Islam? Kan banyak negara di dunia ini?”

“Karena menurut saya tiga negara tersebut telah memompa semangat hidup saya dalam beragama maupun bersosial. Dengan belajar sejarah di Negara Para Nabi tersebut saya dapat meneladani perjuangan serta kegigihan mereka dan harapannya sepulang dari sana saya bisa mengimplementasikan kebaikan-kebaikan yang telah saya dapat di kehidupan di Indonesia.”  

***

Selain mendapat beasiswa dari perusahaan nasional tersebut, hutang penghargaan kembali saya bayar dengan empat tahun berhasil menuntaskan kuliah tepat waktu, Bulan Februari 2018 lalu saya diwisuda dan mendapat penghargaan dari Rektor UIN Jogja sebagai wisudawati dengan pujian terbaik. Padahal dulu ketika mendaftar beasiswa, nilai mata kuliah akuntansi saya adalah D. Sekali lagi,  man Jadda wa jada !

dokumentasi pribadi
Dokumentasi Pribadi


Tangga Keempat Man Jadda wa Jada

Tiga bulan kelulusan saya mendapat informasi dari kakak tingkat bahwa UIN Jogja membuka beasiswa pengembangan bahasa asing yakni bahasa inggris khusus alumni. Selepas tahap administrasi saya dipanggil untuk wawancara langsung dengan Rektor UIN Jogja, Prof. Yudian. Sosoknya yang tegas dan cerdas membuat saya agak psimis. Alumni Pondok Pesantren Tremas Pacitan dan Oxford ini kemudian menanyakan alasan saya mengikuti seleksi beasiswa bahasa. Sama seperti alasan saya sebelumnya, sampai kapanpun pergi ke Timur Tengah adalah cita-cita sampai mati! Dan tanpa diduga Beliau mengetes bahasa arab saya. 

“Coba bahasa arabnya menantu apa?”

Saya pun terkaget-kaget dan mulai mengatur nafas, “Maaf Pak, lupa hehe. But I always believe that I can go to Mesir although I can’t speak Arabic fluently. Alloh has many ways to bring me there. However the way, I hope this Enghlish Course could help me to reach my goal,” dengan percaya diri saya pun menunjukkan  kemampuan Bahasa Inggris saya.

Awal Bulan Syawwal lalu, dosen saya bernama Pak Yusuf mengirimkan pesan kepada saya melalui WA, selamat Fatkhul Sani Rohana atas lolosnya seleksi beasiswa bahasa. Alamaakkkk, mimpi apa sayaa. “Semoga ini menjadi pijakan tangga selanjutnya menuju harapan itu Ya Robb,” batin saya.

Intensive course pun dimulai, program dilakukan full time dari pagi pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB dengan tiga tim pengajar langsung native speaker. Tiga bule itu adalah Stephanie, Nick Norris dan Emmy. Dari ketiga pengajar itu saya paling dekat dengan Stephanie, mahasiswa pascasarjana Florida University itu selain humble dan lucu, Beliau memiliki kepekaan hati yang sungguh dalam. Stephanie pernah menangis ketika ia mengajar kelas academic writing. Saat itu kami mempresentasikan pengalaman-pengalaman kami mengabdi di masyarakat, Beliau terenyuh betapa pemuda Indoensia memiliki perhatian yang luar biasa kepada negaranya, tidak seperti pemuda Amerika yang individualis. Tangisan selanjutnya adalah ketika suatu pagi, saya dan teman-teman sekelas memberikan kejutan di hari ulang tahun wanita berpawakan besar itu. Hiasan balon ala kadarnya, kue tart serta dua botol Cocca Cola telah sedikit mengobati rindunya akan kampung halaman.  

dokumentasi pribadi


Saya pun membuka sharing session dengan Stephanie. Saya ceritakan kebaikan apa saja yang telah Beliau transferkan, selain ilmu, toleransi yang tinggi adalah pemberian paling berharga. Walaupun pengajar satu ini beragama Kristen, setiap hari senantiasa memakai jilbab untuk menghormati kami sebagai warga Universitas Islam. Ia pun menyampaikan dengan penuh derai air mata dan cinta bahwa Stephanie berjanji akan menceritakan kepada seluruh teman, keluarga, siapapun yang ia kenal bahwa Islam itu ternyata indah, muslim ternyata memiliki sifat sangat baik. Tidak hanya itu, saya juga menyampaikan isi hati mengenai ketakutan saya terhadap orang Barat. Menurut saya mereka senantiasa men-judge   muslim itu teroris, kudet dan lain sebagainya. Sontak Stephanie menyeka air mata saya dan berkata sembari menangis sesenggukan, “No no no, they are wrong! I’m sorry. I’m so so sorry. Muslim is very kind.” Kami pun berpelukan erat ditemani deraian air mata.

dokumentasi pribadi

Entahlah, semenjak peristiwa penyejuk hati itu, aku mantab ingin ke Jordan, mengunjungi gereja peninggalan umat non muslim terdahulu. Mengetahui lebih dalam sisi lain dari Stephanie-Stephanie yang lain. Pilihan paling tepat dan mantab adalah CheriaHoliday paket Ziyaroh Rosul. Dengan harga terjangkau, uang yang kutabung sejak lulus SMA dulu ditambah beasiswa saat kuliah, Alhamdulillah mencukupi. Tak lupa ridlo orang tua dan Bu Nyai Ida selaku pengasuh pesantren di mana saat ini saya menuntut ilmu, Insya Alloh nanti pada tanggal 17 November hingga 27 November 2018 saya bisa melakukan kunjungan ke tiga negara impian, Mesir, Jordan dan Palestina. Terima kasih kepada video penggugah iman dan semangat, saya MANTAB pergi ke sana.



Biarkan mimpimu bertahun-tahun lusuh tergambar dalam life mapping, berikan ballpoint nya pada Alloh Ta’ala, Ia sang Kholiq memiliki banyak cara untuk mencoret mimpi itu menjadi NYATA. Sampai jumpa di cerita menggapai tangga-tangga mimpi bersama Cheria Holiday selanjutnya. Man jadda wa jada !!!!!!



Sumber Referensi :
- Company Profile Cheria Holiday
- Fanpage Testimoni Cheria Holiday
- Youtube Cheria Holiday
- Widyarini, 2015, Pemasaran Syari'ah, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia 
- bangfirman.com
- Reddit.com
- ibgnews.com
- radiohatna.blogspot.com
- mediaadil.com
- daulat.co