“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Senin, 30 Desember 2013

Desember Tiga Belas

Desember, bulan ini mengingatkanku pada beberapa kenangan. Kenangan yang terukir dari berbagai peristiwa lalu. Baik adanya bila aku menorehkannya dalam beberapa paragraf pendek penuh cerita. Inilah kenangan yang kuingat di Desember Tiga Belas.


Timun Mas Arabic Version

Berawal dari sebuah tugas kelompok saat saya mengikuti Arabic Language Center di universitas tempat saya menimbal ilmu, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kami diberi tugas menampilkan sebuah drama berbahasa arab dengan tema bebas. Dua minggu sebelum perform, dosen sudah memberikan peringatan untuk segera mempersiapkan tugas drama ini. Seluruh mahasiswa satu kelas santai-santai saja, bahkan ada yang belum mempersiapkan sama sekali, termasuk kelompok saya. Satu minggu sebelum hari H, persiapan baru 10%, hawanya ogah-ogahan. Saking gregetannya karena sering dioprak-oprak dosen, 3 hari sebelum tampil saya bagi tugas untuk seluruh anggota kelompok saya. Bisa dikatakan konsep drama kali ini 100% dari pemikiran saya, teman-teman satu kelompok mungkin ada yang jengkel saya sering marah-marah bahkan sok jadi boss. Apa boleh buat, waktu semakin mepet, semua harus nurut saya!

Setelah teks saya bagi, latihan atau gladi bersih satu kali, akhirnya kami menunggu detik-detik tampil. Lagi-lagi si pemeran buto ijo agak rewel, dia memang paling susah diatur, but its not a big deal, saya ijinkan dia tidak memakai kostum ala buto ijo, tapi pinta saya ketika tampil nanti, wajib makan timun dengan lahap haha.

Pagi-pagi sekali saya persiapkan selendang batik yang saya lilitkan pada botol air mineral 2 liter untuk diperankan sebagai bayi Timun Mas nantinya. Kembali saya ingatkan teman-teman untuk mempersiapkan seluruh properti sesuai peran masing-masing. 

Jreng jreeeng, detik yang mendebarkan tiba, kelompok saya harus maju ke depan panggung, usai narator membacakan serangkaian cerita, giliran saya maju pertama memerankan tokoh Ibu Timun Mas. Satu demi satu peran telah diperlihatkan, well done! saya senyum-senyum sendiri. 

Seluruh kelompok pun telah menampilkan dramanya, lantas sang dosen memutuskan dua kategori pemenang dalam drama berbahasa arab ini. Kategori pertama adalah aktor atau aktris terbaik dan kategori kedua adalah drama terbaik. Kategori pertama yakni aktor atau aktris terbaik melahirkan nama Hana (saya) dan Iffi (teman saya). Ya, sesuai keputusan dosen kami berdua menjadi nominator aktris terbaik. Pada pemilihan selanjutnya, aktris terbaik pertama, voting dimenangkan oleh teman saya bernama Iffi. Selanjutnya kategori kedua yakni drama terbaik di raih oleh kelompok saya. Kali ini kategori kedua dipilih langsung oleh dosen tanpa ada proses voting. Sesuai dengan konsep cerita, kostum, properti, dan beberapa faktor penentu lainnya kelompok saya yang terpilih menjadi the winner, yeaah!!  

the Timun Mas Team

Dosen Gaul - Timun Mas Team


the reward :)



Jakarta Model United Nations

Ini mungkin menjadi salah satu cerita yang membuat saya terengah-engah mengingatnya. Mengingat perjuangan dalam do’a, air mata, tenaga, cinta, bahkan harta.

Saya tidak ingin bercerita panjang lebar tentang pengalaman yang satu ini, saya anjurkan anda sendiri yang harus merasakannya!! Mengalaminya!!

Singkat cerita, setelah lolos beberapa tahap tes tulis secara online, saya diterima sebagai delegasi World Trade Organization (WTO) dari negara Sri Lanka dalam International Conferene di Jakarta. Here we go...!


Jekardah, I'm comiing

 asli wong Jowo *skip

 

@america



we're muslimah N we're proud !


delegates of WTO


 Lets fly! Flyyyy!!


Buku pemberian dari Dosen Pembimbing Akademik sbg reward. Buku ini karangan beliau sendiri. Salah satu dosen favorite saya, sayang belum pernah diajar oleh beliau Dr. Ibnu Burdah, MA ;(




Dreamland, Karuhun and Cairo

Mungkin cerita ini bisa dikaitkan dengan tokoh anime legendaris Monkey D. Luffy, pemeran tokoh utama dalam serial manga berjudul One Piece. Menurut saya, sebuah hiburan (film, komik, dll) tidak layak ditonton atau dikonsumsi jika tidak memberikan energi positif bagi penikmatnya. Lantas apa yang saya dapat dari serial manga One Piece ini?

Monkey D. Luffy bersama tim bajak laut lainnya bersatu padu mengumpulkan tenaga dan pikiran untuk menuju ke sebuah pulau impian. Mereka beramai-ramai bersama Going Marry (nama kapal Luffy dan kawan-kawan) berusaha mengalahkan tim bajak laut lainnya untuk mencapai pulau impian tersebut. Itu juga yang saya rasakan saat mulai beranjak remaja. 

Beberapa tahun yang lalu seorang gadis remaja berdiri diantara derap angin mengangkat jari telunjuknya dan menunjuk ke sebuah arah Timur Tengah "God, that is my dreamland!", teriaknya dalam hati. Sepoi-sepoi angin sesekali membuat kerudung coklatnya beterbangan dan semakin merasa kerenlah si gadis itu.

Dan segalanya memang membutuhkan proses. Si gadis kecil telah beranjak dewasa, mengemban amanah diri dan orang tua. Ia semakin merasa hilang arah, namun ada beberapa titik cahaya yang ia temukan dari Tuhan. Dalam usahanya, Si Gadis berjualan keripik singkong bermerek Karuhun. Dalam ikhtiyarnya pula, ia tak sedikit mengenal penduduk negeri yang telah lebih dahulu berhasil pergi ke pulau impian, meski hanya sekedar bertanya, menyapa, merauk berkah. Hingga suatu saat dagangan keripiknya dilirik oleh salah seorang sahabat dari pulau impian. "Hmm tak apa, kurelakan daganganku pergi ke dreamland, aku besok pasti menyusulnya", Man Jadda wa Jada!!!!

Cairo, 2013


Cepat pilih pulau impianmu! Agar hidupmu tak terasa pilu, yang ada hanya usaha dan haru, haru karena kau telah berhasil menapakinya satu per satu. Semangat saudara-saudaraku !! 









Hey this is December guys... What is your story? Tell me xD
 
Magetan,  30th December 2013, 8.05 pm

Jumat, 27 Desember 2013

My Diamond




Kedua bola mataku tertutup, hening, syahdu, gelap. Hati dan pikiranku terus berjalan menusuri sebuah bayangan. Instrument klasik membawaku masuk lebih dalam mengejar bayangan di ruang hampa. Rasa itu semakin menusuk, semakin kuat, semakin tak tertorehkan. Di sebuah sudut ruang hampa kurasakan sebongkah cahaya menyorot gemilauan. Hanya aku yang dapat merasa, ya, hanya hatiku yang dapat menangkap rasa ini, rasa yang begitu dalam dan tak akan padam. Perlahan aku mendekatinya, merasakan hangatnya, merasakannya damainya, merasakan ketenangannya.

Lantas kubuka kedua mata, dihadapanku terlihat sebuah berlian gagah berkilau, cahayanya tenang, mengeluarkan semburat kasih yang semerbak merekah indah. Kuraih berlian itu, kumasukkan dalam dalam relung hatiku. Inilah berlian hidupku. Berlian yang hanya menjadi milikku. 

Yogyakarta, 25th December 2013,6.21 pm


Senin, 23 Desember 2013

Cinta di Langit


Cinta ini kuletakkan di langit...
Kubiarkan membuncah tinggi menembus langit...

Cinta ini kuletakkan di langit...
Kubiarkan menyebar luas menghibur mendungnya langit...

Cinta ini begitu tinggi menjulang langit...
Cinta ini sungguh dalam dari dasar hati...
Hingga cinta ini sulit tuk kudefinisi...
Maka kubiarkan ia terbang ke langit, bersama raga dan hati...
Maka kubiarkan ia berada dilangit, bertemu sesama cinta yang sehati...


Inilah cinta yang bertemu di langit...
Cinta yang menjadi luas melebihi luasnya langit...
Cinta yang begitu tinggi hingga akhirnya melebihi tingginya langit...
Dan inilah Tuhan, sepasang cinta, cinta di langit...


Yogyakarta, 4th floor campus, 23 Dec '13, 2.03 pm

Senin, 16 Desember 2013

Pahlawan Kaya

 
Minggu pagi kmaren saat saya mengantar saudara kembar saya ke BSR Ugm, ditengah jalan tepatnya di lampu merah perempatan Sagan, ada sepasang suami istri yang tua renta sedang menyebrang dari arah selatan menuju utara. Keadaan jalan yg ramai membuat sepasang tua renta tsb merasa kabingungan dan kesusahan utk menyebrang. Langkah mereka tertatih ragu-ragu. Posisi kakek nenek tersebut berada di tengah-tengah jalan, jelas saja utk balik ke tempat semula mereka tidak bisa, untuk melanjutkan perjalanan pun mereka sangsi. Tiba2 dr arah kerumunan kendaran yg sedang menunggu hijaunya lampu lalin terlihat seorang laki2 berpostur tubuh tinggi lari meraih tangan salah seorang nenek yang menyebrang tadi. Laki2 tsb buru2 menuntun membantu menyebrangkan. Ikatan Rohim tiba2 kuat merentang, laki2 tadi menggandeng erat sang nenek dan sang nenek mencoba menahan tangannya agar tidak terlepas dr genggaman sang suami alias sang kakek. Tibanya di trotoar (tempat yang dituju kakek dan nenek), laki2 tsb lari sekencang2nya menuju lampu lalin tempat aku dan kendaraan2 lainnya menunggu lampu merah berganti hijau. Saya yg dari tadi melihat kejadian itu merasa bingung, "mngapa laki2 bercelana jeans bermerk itu kmbali menuju lampu lalin? bukankah ia juga ingin menyebrang bersama sepasang tua renta tadi?". Kedua bola mataku tak hentinya mengintai setiap gerak langkah laki2 itu. Ternyata oh ternyata, laki2 yang menolong Kakek Nenek tadi buru2 menuju ke arah mobil mewahnya dan masuk.

Subhanallaah! Jadi selama bbrp detik lalu, sang laki2 rela meninggalkan mobil mewahnya, tak perduli jika nanti tiba2 lampu hijau telah menyala sehingga mobilnya pasti akan diprotes oleh pengendara lainnya karena si mobil tidak jalan akibat ditinggal sopir sekaligus pemiliknya itu.

Untunglah 2 atau 3 detik sbelum lampu lalin berganti hijau, sang laki2 tlah berhasil masuk ke dalam mobil dan secepat mungkin menstarter mobil pribadinya.

Ini adalah sebuah fakta langka yg patut dicontoh seluruh masyarakat negeri bumi (termasuk saya) bahwa segala tahta, jabatan dan kekayaan tidak seharusnya menjadikan diri kita merasa enggan untuk membantu sesama makhluk Allah.