“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Jumat, 27 Desember 2013

My Diamond




Kedua bola mataku tertutup, hening, syahdu, gelap. Hati dan pikiranku terus berjalan menusuri sebuah bayangan. Instrument klasik membawaku masuk lebih dalam mengejar bayangan di ruang hampa. Rasa itu semakin menusuk, semakin kuat, semakin tak tertorehkan. Di sebuah sudut ruang hampa kurasakan sebongkah cahaya menyorot gemilauan. Hanya aku yang dapat merasa, ya, hanya hatiku yang dapat menangkap rasa ini, rasa yang begitu dalam dan tak akan padam. Perlahan aku mendekatinya, merasakan hangatnya, merasakannya damainya, merasakan ketenangannya.

Lantas kubuka kedua mata, dihadapanku terlihat sebuah berlian gagah berkilau, cahayanya tenang, mengeluarkan semburat kasih yang semerbak merekah indah. Kuraih berlian itu, kumasukkan dalam dalam relung hatiku. Inilah berlian hidupku. Berlian yang hanya menjadi milikku. 

Yogyakarta, 25th December 2013,6.21 pm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar