“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Senin, 11 November 2013

HambaMu yang Hina

Ya Robb...!
Mengapa Engkau bangunkan hamba?
Mengapa Engkau tak biarkan hamba yang hitam ini terlelap selamanya?
Hamba tak ingin bangun dan menjadi sepohon kayu yang merusak tanaman lainnya...
Menjadi setangkai duri yang memberi luka dalam pada kumbang dan manusia...
Menjadi soerang insan yang mencekik saudara-saudara seimannya...

Ya Robb...!
Bolehkah hamba memohon sebuah transaksi kepadaMu?
Bolehkah kutukar segala ni'matku dengan kepedihan mereka? Dengan kesakitan mereka karena hinanya diriku?

Robb...!
Hamba ikhlas jika Engkau mengambil sluruh ni'matku, asal Engkau hilangkan sgala sakit umat-umatMu karena kelalaian hamba... Karena buruknya hamba...

Betapa hamba begitu hina dan alfa

with tears,Magetan, 7th Nov '13, 16.00 pm

3 komentar:

  1. Ini mbaknya lagi galau malah produktif bgt nulisnya, Hhe. Lebih baik nyebarin energi positif buat pembaca lwt tulisan yg 'happy' dan menginspirasi. Semangat !!!

    BalasHapus
  2. ho?! sbenernya apa hakikat galau? *tulisan ini bukan utk mnyebar apa ksedihan yg sedang saya dapat, coba maknai lebih dalam. Ada maksud trsmbunyi dibalik smua ini

    maaf jika tulisan saya mmberi energi negatif pd anda :)

    BalasHapus
  3. hakikat galau ? Wanita yg notabene lebih sering 'bermain' dgn perasaan, lebih tau jawabannya. Kalo versi sy sebagai cowok sih galau itu perasaan yg gk menentu tapi sering diartikan sedih, gundah, dkk.

    Maksud tersembunyi ? knp gk dijelasin scr lugas aja ? biar pembaca gk bingung dan gk slh mengartikan. Maqam mbaknya lebih tinggi kyknya

    BalasHapus