“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Selasa, 12 Mei 2015

Cinta


Cinta adalah buncahan rasa, yang meledak menggelora. Cinta adalah luapan emosi jiwa, ia tak ingin dipaksa, ia mekar sesuai titah-Nya. Karena cinta, acuh menjadi sapa, gelap menjadi warna, nestapa menjadi bahagia. Cinta bagiku bagai pohon kurma, kokoh berdiri diantara keringnya suasana, tetap menebar manisnya buah meski angin panas menampar raga. Jadi jika engkau mengaku cinta, itu semata karena fadhol-Nya. Berikan segenap syukur pada Sang Pemilik Cinta, karena ada cinta dalam diri kita. 

Suatu petang, wanita penuh dosa membuka mushafnya. Memohon dan mengais ampunan Sang Pencipta. Lumuran hina ia selalu rasa, namun betapapun itu, di balik gelap pasti ada cahaya. Di saat udara semakin berdebu tiada kira, hidungnya tersengal hingga bersin bersuara. Setitik air ludahnya menetes mengenai lembaran al-Qur'an, tapi aneh, ini bukan seperti kebiasaan. "Tuhan, inikah cinta?" tanyanya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar