“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Sabtu, 02 Mei 2015

Pengais Hati

FAN_GRAPH

Malam ini aku menangis pilu. Menanti teman hati yang ingin bertamu. Sekedar mengetuk pintu lantas membuka sapu tangannya untukku. Mengusapkan ke pipi yang basah karena air mataku. Sebab aku tak punya kawan. Sebab aku tak semudah kalian, bergerombol saling bertukar cerita kesayangan. Aku tak sebahagia kalian, aku tak punya siapa-siapa, kawan. 

Apa? Ibu? tidak, dia sudah terlalu banyak berkorban untuk hidupku, sedih ini hanya menambahnya semakin kelu. Tidak pula kepada saudara-saudara kandungku, mereka sudah terlalu baik memperlakukanku, tak ingin diri ini melampaui hal itu.

Mungkin ini ujian Tuhan padaku, sebagai gadai menebus dosa yang tlah lalu, sebagai bukti cinta-Nya agar aku dapat sabar menunggu, sebongkah hati dengan tulus mengusap air mataku.



With tears,
Krapyak, Yogyakarta, 2 Mei 2015, 00.03 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar