“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Selasa, 08 Desember 2015

Nyanyian Rindu

Siang ini terlihat mendung.
Awan menggelayut malu menutup cahaya sayu.
Seluruh langit menjadi biru.
Aku duduk bersandar menyaksikan bumi ibu.
Hey, ada kau di situ!
Kaukah itu?
Ah! rupanya hanya bayang semu.

Kau tau?
Aku rindu.
Bagai pohon kering tak pernah bertemu, hujan deras di siang haru.

Lalu aku terbangun, kau tlah pergi dimakan  ragu.
Ternyata aku benar-benar tak bertemu.
Tanpamu pada akhirnya rapuh jiwaku.
Aku terdiam, aku membatu.

Oh hujaan, dendangkan padaku tetesan air nyanyian rindu.



https://soundcloud.com/fatkhul-tsani-rohana/rindu-pelangi-sherina
Desember, 8th, 20015 

2 komentar: