“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Kamis, 02 Januari 2014

Lagi-Lagi Aku Menangis


Yogyakarta, 2 januari 2014, 16.20


Relung hatiku dihujani cinta dan rindu kepada insan-insan terkasih. Sebuah nasyid syahdu mengantarku menerawang rasa.

Suara sang munsyid yang baru tiga hari lalu di panggil kekasih sejatinya -Allah Ta'ala-, mengingatkanku akan wajah teduh dan karya besarnya pada dakwah agama. Karna rendah hatinya, tak banyak mata yang tau bahwa lantunan Ketika Cinta Bertasbih adalah bagian dari torehan karya indahnya. Sekarangpun aku masih tak percaya, Tuhan, benarkah Aden Edcoustic Engkau panggil begitu cepatnya, bahkan aku belum sempat menatap penampilan nasyidnya.

Kata demi kata dalam lirik yang dinyanyikannya menambah isak tangisku. Mengisyaratkan berjuta rasa yang tak terkata, cinta, rindu, takut akan kehilangan sepotong jiwa dan takut akan lunturnya rasa. Maka Tuhan, kuberikan hati ini untuk Kau jaga, tolong jagaah dengan sebaik-baiknya penjagaanMu.

Rajutan melodi yang mengiringi membuat rasaku semakin haru, terlihat wajah-wajah insan terkasih penyubur rindu. Ingin rasanya bersua walau tak banyak waktu. Ya Robb, mereka-mereka adalah insan terkasihku. Sungguh diriku menyayangi mereka karenaMu. Ya Robb, sampaikan pesan hatiku ini, bahwa aku sangat cinta dan rindu. Ya Robb, tetap beri sehat dan kuat pada ragaku, tetap beri iman dan takwa pada jiwaku, agar aku tetap mampu berlayar di lautan ikhtiyar, membahagiakan insan terkasihku.

Lagi-lagi aku menangis.

Kau Ditakdirkan Untukku - Edcoustic Ft Inteam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar