“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Jumat, 03 Januari 2014

Mie Ayam Pingsan


Pagi ini badanku kurang fit, mungkin karena sejak kemarin belum makan nasi ditambah berdiri entah berapa jam di kereta. Akhir-akhir ini nafsu makanku berkurang , sekedar makan camilan membuatku merasa cukup kenyang, mungkin juga ini pengaruh keadaan psikisku saat ini *halah.

Pukul 09.30 pagi aku menuju perpustakaan kampus untuk menyelesaikan tugas UAS dan meet up dengan salah seorang teman, yah bisa dibilang temu kangen. Rencana aku ingin membeli sarapan dahulu di kantin perpustakaan, namun ternyata minggu tenang seperti saat ini penjual nasi tidak menyetor nasi kuning produksinya. Alhasil aku hanya membeli snack kecil-kecilan untuk mengganjal perut. 

Usai makan dan merampungkan konsep tugas yang akan kuselesaikan, aku pergi lantai 3 perpustakaan mencari letak buku di online searching yang disediakan pihak perpustakaan. Sampai di lantai tiga langkah kakiku menuju sebuah area khusus pencarian letak buku secara online yang terdiri dari beberapa perangkat komputer. Dapat! Lantai 4 rak 100 dan 600. Belum selesai aku mengingat-ingat kode buku yang akan kupinjam, tiba-tiba kepala terasa pusing bukan main, penglihatanku semakin kabur dan telingaku seperti tertutup kapas, tak dapat mendengar apa-apa. Ini persis dengan apa yang kurasa sesaat sebelum pingsan pada waktu upacara bendera semasa SMP. "Waduh, nggak mungkin aku pingsan di sini", batinku. Lantas aku segera menuju tatanan sofa merah tak jauh dari tempatku berdiri. Kuatur nafas, lama kelamaan aliran darahku di otak mulai normal, aku merasa lebih baik. Setelah itu aku melanjutkan pencarian ke lantai 4, alhamdulillah tak lama satu buku sudah ada di genggaman, tinggal satu lagi. Dalam proses pencarian buku kedua, badanku mulai menunjukkan sinyal buruk. Sangking tak kuatnya, akhirnya kuputuskan untuk menyudahi kegiatan ini. 

Sesampainya di rak khusus penitipan tas, aku meraih handphone mengirim sms ke salah seorang temanku untuk menunda pertemuan hari ini. Kuceritakan secara singkat kondisiku. Syukurlah dia mengerti dan menyetujui keputusanku. (Syukron ya mbak isti sholihah ;*)

Beberapa saat setelah mengatur nafas dan tenaga, aku pergi ke belakang kampus membeli mie ayam. Demikian secuil kisah siang ini ditutup dengan mie ayam (penyelamat sebelum) pingsan. haha

Yogyakarta, 3 Januari 2014, 13.43 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar