“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Kamis, 04 Desember 2014

Reflection

 Saya belajar dari nasihat seseorang. Kemudian saya renungkan, dan hasilnya semakin dewasa usia seseorang, maka semakin Ia merasa bertambahnya beban hidup atau masalah yang dihadapi. Hal ini terjadi di saat pikiran negatif lebih menguasai daripada pikiran positif. Andaikan saja segalanya dapat dilihat dari sudut pandang yang positif, maka musibah menjadi ni'mat, benci menjadi cinta, amarah menjadi rindu.

1. Di saat raga merasa letih dan penat, maka sadarlah ternyata kita memiliki tenaga lebih untuk bekerja keras
2. Ketika perjuangan terasa tak dihargai, maka ingatlah bahwa setiap kebaikan bernilai sedekah
3. Kala tubuh sedang tak enak karena sakit, maka berpikirlah bahwa Tuhan masih memberi kita hidup sehingga kita merasakan ni'matnya sakit
4. Di waktu kesal menanti seseorang, maka sadarlah bahwa Tuhan telah memberi sifat penyabar pada diri kita
5. Saat saudara kandungmu menjahilimu hingga kalian bertengkar dan merasa jengkel, maka ingatlah bahwa mereka telah memilih bermain bersamamu ketimbang dengan orang lain
6. Kala tugas kuliah atau sekolah atau rumah tangga terasa menumpuk dan tak tau darimana harus memulai, maka ketauhilah bahwa segala usaha yang kau lakukan itu bukan hanya untuk dirimu, namun untuk kebahagiaan orang tuamu, masa depan orang-orang yang paling kau sayangi
7. Ketika orang yang lebih tua menasihati atau bahkan memarahi kita, maka sadarlah bahwa mereka masih sayang dan peduli terhadap kita
8. Saat makanan terasa hambar, maka ingatlah bahwa kita masih punya mulut, lidah, gigi untuk merasakan kecapakan
9. Kala dosa terasa melumuri seluruh jiwa, maka tak sadarkah kita? bahwa Allah masih membuka hati kita untuk sadar dan bertaubat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar