“Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah...” Qatâdah, Tafsîr al-Qurthûbî

Jumat, 27 Februari 2015

Pesan Sepertiga Malam

Tak ada semalam pun yang tak indah. Tak ada sepucuk bunga pun yang tak merekah. Tak ada satu pun keindahan di dunia ini tanpa Allah menurunkan titah.

Suatu pagi buta atau orang biasanya menyebut sepertiga malam, di tengah nyenyaknya tidur teman-teman kamar di pondok karena kelelahan,  aku tengah melaksanakan shalat sunnah.  Pandanganku tepat di sebuah titik di mana aku akan bersujud menempelkan jidat menghadirkan hati yang terikat. Tak sengaja tiba-tiba telingaku menangkap suara pintu kamar yang di dorong dari luar, sesosok tak asing masuk sambil tersenyum renyah menaruh bingkisan mungil di samping tempat sujudku. Ah, antara senang karena dapat hadiah, sedih karena konsentrasi shalatku sedikit buyar. Usai salam, kulihat beberapa butir coklat di balik kantong plastik kecil di atas sajadah, aku tersenyum lebar. Alhamdulillaaah..



 Cerita berikutnya sedikit unik, di sebuah sepertiga malam aku bangun, duduk sembari menata nafas, terlihat secarik kertas menempel di handuk merah yang kugantung di pintu lemari. "Alhamdulillah, masih ada yang mau menghargai keberadaan surat di tengah teknologi semakin canggih", gumamku.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar