Cinta
adalah buncahan rasa, yang meledak menggelora.
Cinta adalah luapan emosi jiwa,
ia tak ingin dipaksa, ia mekar sesuai titah-Nya.
Karena cinta, acuh menjadi
sapa, gelap menjadi warna, nestapa menjadi bahagia.
Cinta bagiku bagai pohon
kurma, kokoh berdiri diantara keringnya suasana,
tetap menebar manisnya buah meski angin panas menampar raga.
Jadi jika engkau
mengaku cinta, itu semata karena fadhol-Nya.
Berikan segenap syukur pada Sang
Pemilik Cinta, karena ada cinta dalam diri kita.
Dari rahim cinta itulah lahir
hasrat diri bernama mimpi.
Mimpi mengukir resolusi, shohibul mimpi pun berikhtiyar
keras hingga itu tergapai.
Namun mimpi bukan sembarang mimpi, ia kuat
tertancap, pantang digali.
Begitulah cinta dan mimpi, segalanya melibatkan
hati.